Aremania
Sebagai warga Malang, rasanya tak lengkap tanpa kenal kata 'salam satu jiwa'.
Salam khas yang mulai ditiru dengan kata 'salam satu nyali' oleh tetangga dekat.
Aku penggemar sepak bola, tapi tidak sepakbola lokal. Tawuran dan perbuatan anarkis para pendukung fanatik, membuatku berpikir ribuan kali untuk menonton langsung di Stadion.
Tapi Arema sungguh istimewa. Kalah atau menang, mereka terus bernyanyi. Tak ada yang diluar kendali. Pendukung fanatiknya hampir seluruh warga Malang.
Boneka Singa sebagai lambangnya dijual dimana-mana. Bahkan patung tiga 'Singo Edan' berdiri tegak di depan stasiun Kereta Api Malang.
Awalnya aku berpikir cuma simbol, ternyata di belakang patung besar itu adalah kantor Arema.
Jangan bayangkan seperti klub Eropa. Kantornya sangat sederhana. Ada 2-3 perempuan yang berada di divisi administrasi, mengurus penjualan gimmick-gimmick Arema seperti kaos resmi, sama dengan yang dipakai para pemain juga yang lain.
Cukup ramah dan menyenangkan semuanya menyambut kehadiran 'oma kepo' di sana. Kami berbincang hangat di kantor tersebut.
Harga kaos resmi Arema adalah Rp 350.000,-. Masih tersedia warna biru, sementara yang merah sudah sold out karena hanya dibuat 100 saja.
Dari kantor tersebut, aku diajak melihat ruang lain. Ruang tempat piala-piala yang telah dimenangkan Arema FC, juga ruang memorabilia. Ada pula ruang untuk meeting dan ruang konperensi pers.
Pegawai tetap Arema sekitar 30 orang, pemain juga sekitar 30 orang.
Di tempat yang sama ada pula akademi Arema.
Sebuah gojek online yang jadi sponsornya siap membelikan tiket pertandingan para pelanggan tanpa harus antre di loket dan diantar ke alamat.
Siang itu banyak sekali bus yang berhenti di depan kantor Arema. Setelah kuamati, ternyata mereka suporter Bali United yang akan bertanding melawan Arema malam itu di Stadion Gajayana.
Ada dua stadion di Malang, satu ada di kotanya yaitu Stadion Gajayana yang berkapasitas sedikit.
Satu lagi ada di Kabupaten Malang yaitu Stadion Kanjuruhan yang jauh lebih besar kapasitasnya.
Setelah terpenuhi rasa keponya, akupun pamit pada mereka. Yang tak terduga, mereka memberi gelang Aremania sebagai hadiah.
Sungguh baik mereka memberi perhatiannya. Bagi mereka Arema adalah identitas Malang yang tak terbantahkan.
Salam satu jiwa!!!
68-2017
Comments
Post a Comment