Masjid Ramadhan






Mengamati kegiatan sekitar rumah, selama ini Oma sedikit 'lupa' untuk bercerita tentang masjid ini.
Padahal setiap hari juga melihat dan melewatinya. Hanya 50 meter dari tempat kami tinggal.


Namanya Masjid Ramadhan, berdiri di atas tanah fasilitas umum/sosial dari pengembang sekitar tahun 1990.

Awalnya hanya seluas 15.00mx20.00m, lalu berkembang jadi 20.00mx25.00m. Alhamdulillah mendapat hibah lagi dari pengembang seluas 25.00mx25.00m.

Dibangun secara swadaya oleh para jamaah.

Bentuk awalnya adalah bangunan semi permanen. Konstruksi bangunan awal terbuat dari bambu dengan penutup atapnya dari alang-alang.
Lambat laun akhirnya jadi bangunan permanen.






Seiring berjalannya waktu, bertambahnya kegiatan, juga dengan bertambahnya dana dari jamaah, para donatur, beberapa pihak termasuk dari pemerintah kota Malang, maka dibangunlah konstruksi bangunan masjid yang lebih representatif.

Rancangan dan ide tetap berasal dari para jamaah sendiri.

Bangunan baru ini bukan hanya ada fasilitas umum untuk salat 5 waktu berjamaah, namun juga ada fasilitas penunjang dan pendukungnya, antara lain..

√ Ruang takmir (untuk sekretariat Lembaga Takmir Masjid Ramadhan/LTMR)

√ Ruang kelas untuk mengaji yang masing-masing dapat menampung 20-25 orang.

√ Rumah untuk penjaga masjid, ada dua keluarga yang menetap di sini.

√ Ruang untuk musafir, yang disediakan bagi para tamu yang sedang belajar tentang Islam. Kebanyakan  dari manca negara.

√ Tempat wudhu pria dan wanita.

√ Area parkir motor di basement yang bisa menampung kurang lebih 80-100 motor, juga area parkir di depan masjid yang bisa menampung kurang lebih 20 mobil.

√ Ruang untuk kegiatan Idul Qurban di basement. Ada tempat pengumpulan hewan kurban, tempat penyembelihan, tempat pencacahan atau pemotongan daging sebelum dibagi juga tempat pendistribusiannya.
Biasanya daging kurban ada yang langsung diambil oleh pemohon, ada yang langsung diantar kepada yang berhak.

Kegiatan-kegiatan Masjid Ramadhan selama bulan Ramadhan ini disamping salat jamaah 5 waktu, salat tarawih dan tausiah dengan pembicara yang berbeda-beda,i'tikaf, kuliah subuh, tadarus Alqur'an juga tentu saja adanya Zakat, Infaq dan Shodaqoh(ZIS).

Zakat, Infaq dan Shodaqoh di distribusikan ke lembaga-lembaga penerima zakat yang sudah diklarifikasi dan dinilai layak oleh tim dari Lembaga Takmir Masjid Ramadhan.

Selama ramadhan ini rata-rata infaq yang didapat dari jamaah tarawih mencapai hasil yang cukup tinggi dalam setiap malam.

Tentu acara puncaknya nanti adalah Salat Idul Fitri.

Disain induk luasan Masjid baru, konsep awal tetap dari jamaah. Dalam pelaksanaannya menerima segala masukan hingga jadilah yang disebut 'arsitektur kompromistis'.





Ketua Penanggung Jawab Masjid Ramadhan, dipilih setiap lima tahun sekali. Dan saat ini yang menjabat adalah Prof. DR. H. Heri Pratikto.

Tugasnya adalah mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan dengan dakwah dan kajian di masjid Ramadhan. Tentu saja dengan dibantu para pengurus masjid dan jamaah.

Di masjid ini juga ada kegiatan dari Remaja Masjid, yang berisi kajian menjemput jodoh, tauhid, akhlak dan sebagainya.
Tak kurang dari ustadzah Peggy Melati Sukma pernah diundang disini.

Hal lain yang perlu dicatat, jumlah tetap jamaah salat lima waktu di masjid ini sekitar 80-100 orang, 60 sampai 80 adalah warga asli perumahan Griyashanta tempat masjid ini berdiri.










Menurut penelitian bidang pengabdian masyarakat jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya beberapa tahun yang lalu, Masjid Ramadhan termasuk salah satu masjid yang mempunyai jamaah salat 5 waktu terbanyak di Kota Malang.
Alhamdulillah.

Uniknya adalah hampir semua jamaah tetap yang aktif itu merupakan 'ustadz' karena mereka semua punya latar pendidikan agama dan pengajar di Perguruan Tinggi ternama di Kota Malang.






     75 - 2017






Comments

Popular Posts