10 Tanda dan Gejala Hiperglikemia

Penulis : Nur Rina Chairani 
Editor : Ciptono Wahyu Prasetyadi 
20 Februari 2018



Bernas.id - Saat ini begitu banyak yang menderita diabetes, hingga istilah hiperglikemia tak lagi asing kita dengar. Hipoglikemia adalah suatu kondisi seseorang dengan kadar gula terlalu rendah, sementara hiperglikemia adalah sebaliknya, yaitu orang dengan kadar gula yang terlalu tinggi. Kedua kondisi ini sama bahayanya.
Fokus kita kali ini adalah tentang hiperglikemia, yang bisa dialami oleh siapa saja, namun tetap perhatian khususnya pada penderita diabetes. Bagi penderita diabetes, ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi insulin cukup untuk mengolah gula dalam aliran darah adalah masalah. Hal ini bisa terjadi saat penderita lupa untuk meminum obat-obatan mereka atau terlalu banyak makanan yang salah.
Berikut adalah gejala yang umum yang bisa dilihat dari hiperglikemia.
#1. Meningkatnya rasa lapar;
Peningkatan rasa lapar dalam medis disebut polifagia. Hal ini disebabkan oleh penurunan kemampuan untuk mengolah gula, dan karena gula adalah nutrisi penting untuk setiap sel dalam tubuh, mereka menjadi kurang gizi dan memberi sinyal pada otak untuk butuh makanan lebih banyak.
#2. Meningkatnya rasa haus;
Dalam istilah medis disebut polydipsia. Biasanya ginjal akan menyerap glukosa dalam aliran darah. Ketika terlalu banyak glukosa dalam aliran darah, ginjal tidak dapat bersaing dalam menyerap dan hanya akan membuangnya dalam buang air kecil. Seringnya buang air kecil tersebut yang membuat dehidrasi dan terus merasa haus.
#3. Meningkatnya buang air kecil;
Peningkatan buang air kecil disebut juga poliuria. Penjelasan ada di atas tadi. Akibat lain keadaan ini membuat ginjal bekerja lebih keras dan menghasilkan lebih banyak urin.
#4. Buramnya penglihatan;
Kadar glukosa yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan lensa di mata membengkak. Perubahan bentuk atau ukuran lensa akan menyebabkan penglihatan kabur. Ini adalah masalah yang harus ditangani sesegera mungkin karena itu dapat menyebabkan perubahan permanen dalam penglihatan.
#5.Penurunan berat badan
Karena tubuh tidak mampu mengolah gula dalam aliran darah, sel-sel tubuh tidak mendapatkan makanan yang mereka butuhkan. Tubuh merespon dengan memasuki cadangan lemak yang disimpan di berbagai tempat untuk menghasilkan energi, penurunan berat badanpun dapat terjadi.
#6. Proses penyembuhan yang lambat.
Kadar glukosa yang tinggi menyebabkan pembuluh darah menyempit, mengurangi aliran darah dan menyebabkan penyembuhan lebih lambat, juga memiliki efek negatif pada sel-sel darah merah yang merupakan kunci untuk proses penyembuhan. Luka yang memakan waktu lebih lama penyembuhan jauh lebih rentan terhadap infeksi, membuat kondisi yang berbahaya.
#7. Mulut kering;
Mulut kering atau xerostomia adalah gejala lain indikator hiperglikemia. Kadar gula darah tinggi mengganggu fungsi kelenjar ludah. Air liur diperlukan untuk kesehatan gigi dan gusi.
#8. Kulit kering atau gatal;
Kadar gula darah tinggi juga dapat menyebabkan penurunan kelembaban dalam tubuh yang dapat menyebabkan kulit kering. Kulit kering lebih rentan terhadap retak dan gatal-gatal yang bisa meningkatkan resiko cedera pada kulit.
#9. Aritmia jantung;
Aritmia jantung juga dikenal sebagai detak jantung tidak teratur. Kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan menipisnya pasokan kalium, yang sangat penting untuk menjaga detak jantung.
#10. Kejang.
Kejang merupakan gejala yang menakutkan dan berbahaya yang diyakini dipicu oleh kadar gula darah tinggi dalam beberapa individu. Peneliti masih tidak positif tentang hubungan antara hiperglikemia dan kejang tetapi ada bukti yang menunjukkan itu.

Comments

Popular Posts