Kemalasan Itu Menular, Waspadalah!

Nur Rina Chairani - Ciptono Wahyu Prasetyadi 
29 Januari 2018






Bernas.id - Pernahkah mendapat julukan sebagai orang yang pemalas dari teman-teman Anda? Mereka mungkin benar, namun bisa jadi Anda tak sepenuhnya salah, karena Anda tertular kemalasan dari orang disekitar. Ya, kemalasan itu menular! Demikian menurut para ilmuwan.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh para ilmuwan di Public Library of Science Computational Biology Departement menyatakan bahwa perilaku orang lain dapat mempunyai pengaruh langsung pada Anda, terutama menyangkut kemalasan! Itulah kenapa kita harus pandai-pandai memilih teman.
Peserta dalam penelitian ilmiah diminta untuk melakukan berbagai tugas dan membuat keputusan setelah langsung mengamati semua pelaku yang bertindak, baik yang malas, bijaksana atau sabar. Para peneliti menemukan bahwa dalam kebanyakan kasus, banyak para peserta yang bercermin pada tindakan orang lain yang mereka amati. Memimpin ilmuwan, Jean Daunizeau, menyatakan bahwa umumnya keyakinan bahwa sifat-sifat ini telah kita miliki berurat dan berakar dalam diri kita dan cukup mengejutkan melihat bagaimana mudahnya terpengaruh orang lain dalam pembuatan keputusan dan menyelesaikan tugas.
Studi lain yang telah selesai dilakukan pada otak dan tulang belakang sebuah Institute di Paris, Perancis, juga melihat dan mengamati bahwa peserta yang sehat memiliki 56 ciri-ciri kepribadian dalam hal resiko mengambil dan menunda tindakan.
Sepotong penelitian yang lama terpecahkan secara ilmiah, berkeyakinan bahwa sikap pribadi kita terhadap hal-hal seperti kebijaksanaan, menjadi pemalas dan ketidaksabaran yang telah diturunkan secara genetik maka akan sangat sedikit kemungkinannya untuk diubah, terutama dalam situasi sosial ataupun dalam tekanan.
Mengapa hal ini tetap terjadi? Ya, karena satu teorinya, manusia adalah makhluk sosial, meniru perilaku orang lain memberi rasa memiliki kelompok itu. Gagasan lainnya di balik itu bisa saja karena persepsi kita tentang kemampuan orang lain untuk merasakan bagaimana untuk bertindak tepat dalam berbagai pengaturan sosial dan lingkungan. Studi ini sekarang sedang digunakan untuk memastikan jika orang-orang yang menderita gangguan neuropsychiatric seperti skizofrenia paranoid dan autism bertindak dalam cara yang sama seperti orang yang sehat.

Comments

Popular Posts