Batik Malangan




Jika beberapa waktu lalu, saya menulis tentang Topeng Malangan, maka kali ini saya ingin membahas tentang Batik Malangan.

Tentu kita tahu bahwa batik adalah warisan khas Indonesia yang diakui dunia.
Hampir di setiap daerah di Indonesia ini punya batik dengan beragam ciri.

Awalnya kita hanya tahu batik identik dengan Jogja. Namun lambat laun, di banyak daerah di Indonesia mulai banyak yang ikut membuat batik dengan ciri khas daerah masing-masing.

Lihatlah Cirebon yang kini identik dengan batik Trusmi, lalu Madura dengan batiknya yang eye catching k


arena warnanya yang berani.


Begitupun di Malang. Batikpun mulai dikembangkan. Ada batik Malangan di Blimbing, juga ada yang sudah punya label yaitu batik Celaket.

Sayapun memulai perjalanan yang terdekat dari tempat tinggal yaitu ke daerah Blimbing.
Tepatnya berada di jalan Candi Jago. Ada sebuah rumah yang bukan hanya menjual, tapi juga memproduksi batik Malangan sendiri.




Karena pintu yang tertutup, awalnya kami ragu untuk masuk. Syukurnya tak lama kemudian, ada seorang lelaki muda yang keluar dan penuh keramahan membuka pintu dan mempersilakan kami masuk.

Kamipun disambut oleh sang pemilik sendiri, ibu tiga orang putra yang masih muda dan cantik, ibu Aulya.
Penuh kehangatan beliau tak berkeberatan untuk di wawancarai.

Ibu cantik ini mengatakan bahwa usahanya baru sekitar 5-6 tahun lalu dibuka. Semua berawal dari kecintaannya pada warisan budaya ini.

Bukan hanya menjadikan rumahnya untuk menjual batik Malangan yang masih berupa kain, kemeja, outer perempuan, tas dan juga kelom. Tapi juga menjadikan rumahnya untuk pembuatan batik itu sendiri.









Nilai plus lainnya, ibu yang ramah ini juga membuka rumahnya untuk kursus membuat batik Malangan.
Kursus dengan beragam paket ekonomis.


Kursus ini biasanya ramai saat liburan sekolah atau libur kuliah.
Ada yang cuma sehari dan beberapa jam saja. Ada yang lebih lama lagi.
Tergantung tingkat kerumitan batik tersebut.

Dasarnya tetap memakai cara tradisional, dengan canting asli plus malam yang dipanaskan di wajan kecil.
Nantinya akan dilanjut dengan diajarkan menggunakan canting elektrik.

Saya yang pernah diajarkan membatik oleh mertua yang memang punya usaha batik Madura, cukup mendapat kejutan melihat adanya canting elektrik.
Maklum sudah sangat lama tidak membatik lagi.

Saat kunjungan, saya melihat ada dua anak muda, mahasiswa dan mahasiswi yang sedang asik membatik dengan canting elektrik. Diatas sebuah meja kaca, bukan lagi kayu tradisional seperti dulu.




Ibu Aulya mengatakan, mereka peserta yang ikut kursus saat liburan semester kuliah. Mereka terlihat begitu serius mengerjakan kain yang sedang dibatik.

Batik Malangan punya ciri khas sebagaimana batik dari daerah lain. Ciri khasnya adalah motifnya, tentu saja.
Motif batik Malangan adalah gambar topeng Malangan. Warnanyapun ceriah.





Seperti juga batik lainnya, Batik Malanganpun ada yang batik cetak(printed), juga ada batik tulis.
Yang dicetak(printed) tentu saja proses pembuatannya lebih cepat dari batik tulis.
Batik printed bisa selesai dalam waktu satu minggu, sementara batik tulisnya butuh waktu hingga 3 minggu lebih.

Harga di bandrol untuk batik printed sekitar Rp 300.000,-
Sementara untuk batik tulisnya di bandrol dengan harga Rp 400.000,-

Di samping batik, di rumah yang sudah diubah jadi toko dan workshop ini juga menjual lerak, untuk mencuci batik, dan tak ketinggalan daster Malangan yang khas.

Mereka juga menerima pesanan batik khusus untuk cendera mata yang diberi pigora.



Puas di Batik Malangan Blimbing, sayapun beranjak ke daerah Celaket.
Di sana ada toko yang cukup besar yang menjual batik dan segala pernak-perniknya dengan labelnya 'Batik Celaket'.

Dari yang masih berupa kain, kemeja, tunik, hingga baju anak dari batik khas Malangan ada dipajang disana.

Di belakang toko ada tempat pembuatan batiknya. Sayang sang pemilik belum datang hingga saya tak bisa melihat lebih jauh lagi.

Yang saya lihat ada gambar Ayu Azhari dengan suaminya Mike Tramp pernah berkunjung dan belajar kilat membatik di sini.
Batik Celaket sudah ada sejak 9-10 tahun yang lalu. Dan sudah banyak mendapat penghargaan plus dipakai para pesohor.

Harga baju dan kainnya di bandrol antara Rp 350.000,- hingga Rp 500.000,-.
Batik Celaket juga banyak dipakai untuk seragam pemerintah kota.

Jadi, bila anda mengunjungi Malang, sila mampir di Toko Batik khas Malangan yang berada di Blimbing ataupun Celaket.

Selalu cintai dan hargai produk anak  bangsa.





#SeniBudaya
#Indonesiaexplore


Malang, 12 Juli 2017
Omarina-93

Comments

Popular Posts