Tetap Semangat Anakku
Pengumuman hasil NUN(Nilai Ujian Nasional) Sekolah Menengah Pertama 2017 telah keluar. Lumayan ketat hasilnya. Sebagaimana kelulusan Sekolah Dasar dulu.
Aku bilang ke Ragilku, atur strategi sendiri untuk memilih SMA nya. Karena nilainya tak seperti yang dia targetkan. Tiga pelajaran semua diatas 9, sayang yang satu dia jatuh nyungsep.
Kecewa? Bohong bila bilang tidak. Tapi tak perlu berlama-lama. Hidup selalu melalui kekecewaan dan kebahagiaan. Aku bilang Ragil, segala apapun yang terjadi adalah pelajaran berharga. Bukan untuk disesali, tapi untuk diambil hikmahnya.
Masuk sekolah favorit, siapa yang tak ingin? Namun rencana manusia dengan rencana Allah kadang berbeda.
Banyak orang yang sekolah biasapun bisa sukses di akhirnya.
Dulu sulungku gagal menembus fakultas kedokteran. Dia mutung hingga aku coba sadarkan tentang prasangka baik rencana Allah. Ku ingatkan dari cara yang paling halus hingga dengan cara yang tegas. Aku tak mau anak lelakiku jadi pribadi yang lemah. Mereka harus cepat beranjak dari setiap kegagalan atau kekecewaan. Tak boleh larut terlalu lama.
Akhirnya dia diterima kuliah program Internasional yang tak dibuka lagi hingga sekarang. Dapat beasiswa ke luar negeri lagi. Alhamdulillah.
Lulus dengan baik dan langsung diterima bekerja di perusahaan Internasional juga.
Allah terkadang menyembunyikan pesan cintanya lewat kesakitan, kegagalan juga kekecewaan. Apakah kita terus larut didalamnya, atau segera keluar melangkah kearah baru.Pilihan ada pada kita sendiri.
Aku selalu bebaskan anak-anakku memilih sesuai minatnya, dengan syarat mereka harus mempertanggungjawabkan pilihannya tersebut. Tak ada keluhan apalagi menyalahkan. Belajar jadi lelaki yang konsekwen.
Sebagai orangtua aku hanya memberi masukan, keputusan tetap kuserahkan pada mereka.
Yang terpenting buatku, dimanapun mereka bersekolah dan berkarya, mereka selalu fokus pada Allah. Salat tepat waktu, mengaji setiap hari dan menjalankan kewajiban muslim dengan istiqomah.
Aku selalu katakan, bahwa Allah hanya memberi yang terbaik. Tak jadi dokterpun, sulungku akhirnya diakui keahliannya di perusahaan multinasional yang cukup punya reputasi. Diapun bersyukur atas semua itu.
Prasangka baik yang akan membaikkan semua. Akupun yakin Ragilku kelak akan sukses. Lepas dari sekolah mana nanti akhirnya.
Tetap semangat anakku.
Mudah bagi Allah untuk jadikan kamu yang terbaik nantinya.
Selama kamu yakin dan fokus pada Allah.
Doa Bunda tak pernah lepas untuk segala kebaikanmu. Bukan gelar berjajar yang akan selamatkanmu di akhirat nanti, tapi kesalihanmulah,Nak.
Tak ada anak yang dilahirkan bodoh. Bagi Bunda kau tetap kesayangan.
#TB
88-2017
Comments
Post a Comment