Masih Bernyali

Ada kalanya kita melihat sesuatu yang tampaknya 'sepele' membuat kita teringat sesuatu.
Baik yang menyenangkan ataupun tidak.

Seperti beberapa hari yang lalu. Saat berhenti di sebuah jalan, melintaslah jeep khusus untuk ke Bromo-Tengger-Semeru di depanku.

Spontan aku bilang pada 'teman SMPku' sambil menunjuk mobil Jeep tadi,
"Yank, aku pengen naik di atas Jeep itu"

Dia menatapku bingung.
"Aku tahu tempat kumpulnya Jeep itu. Tapi ngapain naik di atasnya?"
"Ayo kita kesana, ntar kamu aku ceritain"

Akhirnya kami pergi ke tempat berkumpulnya Jeep untuk ke gunung tersebut.
Aku minta ijin pada seorang sopirnya yang bersarung untuk naik ke atap Jeep. Teman SMPku masih tak percaya pada tingkahku. Ada wajah khawatirnya.
*gambar memanjat Jeep disensor.

Aku panjat mobil Jeep itu dan duduk di atasnya lalu neminta sopirnya jalan berkeliling. Hawa dingin gunung menggigit tubuhku. Tapi aku tertawa dan berteriak bahagia.


Tidak, aku tidak sedang stress. Tapi aku mengingat bagian kecil perjalanan hidupku dulu di usia 30-an.

Duduk di atas mobil Jeep dari Ranupani ke Bromo. Menikmati rintik hujan dan dinginnya hawa pegunungan. Walau di persilakan duduk di dalam mobil, aku pilih duduk di atas mobil. Spontan tanpa rencana.

Ah.. masa-masa itu telah berlalu dua dasawarsa. Namun nyaliku masih ada. Pak Sopir mungkin mengira aku edan, dia tertawa-tawa melihat kegilaanku sore itu.
Sementara 'teman SMPku' cuma bisa geleng-geleng kepala melihat dari jauh.

Begitu khawatirnya dia, hingga saat aku kembali dia berlari menyambutku dan memegangi tubuhku saat turun dari Jeep.

"Hmmm... baru sadar aku, istriku betul-betul bikin hidup makin hidup"
Hahaha...!

Baru minggu lalu, dia kukejutkan dengan kegiatanku berparalayang, bersepeda udara dan gelantungan di udara dengan flying fox. Hari itu aku petakilan di atas Jeep yang melaju di jalan pegunungan. *Semoga jantungnya masih sehat.

"Habis ini kamu mau apa lagi,Yank?"

Aku diam.
Yang uji nyali aku, yang pucat 'teman SMP'ku...😂😂😂




      #75 - 2017