9 Hal Pelajaran Dari Sebuah Perceraian, Renungkanlah!

Nur Rina Chairani - Ciptono Wahyu Prasetyadi 
15 November 2017


Bernas.id - Pada setiap perceraian selalu ada luka yang tertinggal. Namun dari luka itulah sebenarnya kita bisa banyak mengambil pelajaran hidup. Tak jarang ada pelajaran yang cukup mengejutkan bagi yang mengalaminya.
Pelajaran-pelajaran itu antara lain:
1. Bahwa Allah Itu Baik;
Perceraian memang tak disukai-Nya. Niatkan semua untuk tegaknya kebenaran. Bukan demi anak atau apapun, selain demi Allah. Memutuskan bercerai bukan hal yang mudah, terutama bagi perempuan yang tak punya penghasilan tetap. Ketakutan finansial, terlebih bila mantan suami tidak bertanggung jawab. Keterpaksaan mencari penghasilan. Ternyata saat berani bertindak untuk memperbaiki nasib, dengan selalu melibatkan Allah tentu saja, selalu ada jalan yang tak terduga.
2. Mintalah bantuan orang Lain bila memang perlu;
Ada orang yang begitu gengsi dan malu meminta bantuan orang lain. Kita tak bisa melakukan semuanya sendiri. Minta bantuan pada keluarga dan sahabat dekat justru menunjukkan sisi manusiawi kita.
3. Ingat, anak tidak peduli siapa yang salah dalam perceraian orang tuanya;
Orang tua tetaplah sosok yang dia cintai. Jadi bijaksanalah! Tak perlu anak tahu bila ayah dan bundanya mengalami masalah. Cukup simpan segala masalah itu untuk diri sendiri.
4. Senyum anak kita adalah segalanya;
Pada dasarnya anak tidak membutuhkan mainan mahal. Waktu yang dihabiskan bersama ibunya adalah kebahagiaan terbesarnya. Kepedulian ibunya adalah segalanya bagi mereka saat bertumbuh.
5. Berbagi pengasuhan (Co Parenting) tidaklah mudah;
Untuk kasus-kasus perceraian karena KDRT-Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau yang membahayakan ibu dan anak, memang co-parenting hampir dipastikan tidak bisa berjalan. Namun akan lebih baik jika ibu dan bapaknya bisa menjalankan co-parenting tanpa baper untuk kepentingan anak. Bagaimanapun, tak ada istilah ‘bekas’ anak, dan anak tetap butuh kehadiran kedua orang tuanya walau waktunya terbatas setelah berpisah.
6. Jangan pernah merasa sendiri;
Ketika merasa sendiri, banyak yang jatuh dalam lingkaran depresi karena merasa paling menderita di dunia. Bukalah mata hati agar bisa mensyukuri segalanya. Termasuk atas segala yang telah kita alami.
7. Belajar untuk mencintai diri sendiri;
Dengan kesendirian ini Anda jadi tahu pentingnya memiliki healthy boundaries dalam semua hubungan di kehidupan ini. Mulai dari pertemanan, persahabatan sampai hubungan percintaan. Percayalah bahwa semua orang yang hadir dalam hidup Anda mempunyai tujuan tersendiri dan ada hikmah di balik semuanya
8. Proses menyembuhkan luka tiap orang berbeda;.
Ada yang butuh waktu cepat untuk move on, namun juga ada yang lambat. Perspektif ini mengajarkan kita untuk lebih berempati dan memaklumi bahwa kita semua punya perjalanan hidup kita sendiri juga waktu untuk menyembuhkan diri sendiri dan tak ada ukuran yang pas untuk segala metode.
9. Belajar lebih banyak bersyukur dalam segalanya.
Bersyukur masih punya keluarga yang begitu mendukung di saat ada orang lain yang tidak memiliki keluarga. Mensyukuri segala hal walau terlihat kecil bagi orang lain.

Hidup memang tak mudah, tapi kita tetap harus punya keberanian menjalaninya. Kita tak perlu mencari kebahagiaan di manapun atau dengan cara apapun. Carilah kebahagiaan itu dari dalam diri sendiri karena kitalah yang bertanggung jawab atas kebahagiaan diri sendiri. Hidup itu ibarat  ruang kelas tanpa dinding dan batas, maka pembelajaran tak akan pernah selesai dan masih terus berlanjut hingga kita kembali pada-Nya.

Comments

Popular Posts