Hati-hati, Apakah Anda Termasuk Orang yang Rasial Tanpa Sadar?
Nur Rina Chairani - Sabila J. Firda
04 November 2017
04 November 2017
Bernas.id - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia: rasialis/ra·si·a·lis/ artinya yang mempertahankan perbedaan (dalam politik, sosial, ekonomi) ras, suku, bangsa, hak suku-suku bangsa; orang yang menganut paham rasialisme.
Rasialisme adalah ketika seseorang berprasangka atau menarik kesimpulan mengenai orang lain berdasarkan stereotip rasial, dan ketika orang itu memercayai bahwa sebagian ras lebih baik dari ras yang lain. Beberapa orang rasialis menghina dengan penuh kebencian atau bahkan melakukan kekerasan terhadap anggota dari suatu ras yang tidak mereka suka, namun terkadang rasialisme tidaklah mudah untuk dilihat.
Bahkan ketika Anda meyakini bahwa Anda tidak akan pernah menyakiti seseorang hanya karena dia berasal dari ras yang berbeda, paham rasialisme dapat memengaruhi cara Anda memperlakukan orang lain tanpa Anda sadari. Cara terbaik yang dapat dilakukan Untuk menghentikan paham rasialisme adalah dengan mengenalinya terlebih dahulu.
Kalau mau jujur, tak ada orang yang mau dikatakan bahwa dirinya seorang yang rasialis. Namun kenyataan menunjukkan betapa masih banyak orang yang punya sifat rasialis ini. Tanpa melihat strata pendidikannya, hampir semua kalangan bisa terkena penyakit ini.
Tentu kita masih ingat bagaimana seorang Zinadine Zidane yang terkenal sebagai pemain yang tenang dan adem, menutup karirnya dengan menanduk pemain lain yang menghina sang Ibu, di ajang piala dunia yang disiarkan langsung saat itu.
Dan baru saja terjadi, seorang mantan pemain Manchester United, Patrice Evra, menendang seorang supporter kesebelasan yang dia bela sendiri, Olympic Marseilles, juga karena terjadinya olok-olok rasial yang terlontar dari sang supporter tersebut. Lihatlah juga bagaimana ujaran kebencian seorang di akun twitternya pada sebuah agama.
Betapa banyak orang yang berpendidikan sangat tinggi, yang harusnya dibarengi dengan kematangan berpikir sebelum berbicara dan bertindak, nyatanya tidak terjadi.
Rasialis punya beragam ‘wajah’ agar tak memperlihatkan diri sebagai orang yang berwawasan sempit. Tentu saja, karena rasialis punya garis lurus yang kuat dengan cara berpikir seseorang. Lalu bagaimana kita tahu, bahwa kita bukan salah satu di antara mereka?
Perhatikan Cara Berpikir Anda
- Apakah Anda memiliki pemikiran bahwa beberapa ras lebih baik atau lebih buruk dari ras yang lain?
- Apakah Anda berpikir bahwa semua anggota suatu ras tertentu memiliki kualitas tertentu?
- Saat pertama kali bertemu dengan seseorang, perhatikan penilaian seperti apa yang langsung Anda ambil?
- Apakah Anda cenderung mengabaikan kekhawatiran akan rasialisme?
- Apakah Anda biasanya menyadari adanya ketidakadilan rasial?
Perhatikan Cara Anda Memperlakukan Orang Lain
- Apakah ras seseorang mengubah cara Anda berbicara kepada orang yang bersangkutan?
- Apakah Anda membicarakan orang-orang yang berasal dari ras lain secara berbeda ketika mereka tidak ada?
- Apakah ras seseorang memengaruhi keputusan yang Anda buat untuk mengenali orang?
- Cari tahu saat-saat Anda berperilaku rasial terhadap seseorang?
Ubah Cara Pandang Anda
Maka, ketika Anda terdeteksi mengakui pertanyaan-pertanyaan di atas ada dalam diri Anda, sudah saatnya Anda harus merubah cara pandang Anda sekarang juga, dan lakukan berbagai tips berikut:
- Mengenali stereotip ketika Anda mendapatinya.
- Pertanyakan penilaian cepat yang Anda ambil.
- Mulailah mengenali ketidakadilan rasial.
- Pikirkan secara serius saat seseorang mengatakan bahwa sesuatu hal merupakan rasialisme.
- Teruslah menambah pengetahuan Anda.
- Jangan pernah takut untuk menegur orang lain atas sikap dan asumsi mereka. Hal ini juga berlaku bagi Anda.
- Ingatlah bahwa saat Anda melihat gambaran yang lebih besar, sebenarnya hanya ada satu ras yaitu ras manusia.
- Jangan perlakukan seseorang sebagai suatu simbol. Melakukan hal ini hanya merendahkan orang lain dan juga kasar.
Comments
Post a Comment