Tahukah Anda? Si Pencari Perhatian Itu Ternyata Menderita Gangguan ‘HPD’
Nur Rina Chairani - Deni Rizki Wibawa
12 November 2017
12 November 2017
Bernas.id - Dalam hidup Anda, pasti pernah menemui seseorang yang sangat senang mencari perhatian dari orang-orang di sekitarnya. Dia pun akan melakukan segala macam cara agar dirinya tetap menjadi pusat perhatian. Ternyata perilaku seperti ini salah satu bentuk penyimpangan.
Para pakar psikologi sepakat bahwa kelainan perilaku histrionik bukanlah sebuah gangguan yang cukup serius atau berbahaya. Penderita histrionik justru biasanya pandai bersosialisasi dan membangun relasi dengan orang baru. Namun, pada beberapa kasus, penderita histrionik akut bisa mengalami depresi dan delusi.
HPD, sudah pernah dengarkah Anda? Kepanjangannya adalah Histronic Personality Disorderdalam Bahasa Indonesia disebut sebagai gangguan kepribadian histrionik.
American Psychiatric Association (APA) mengidentifikasikan gangguan kepribadian ini berupa kecenderungan seseorang untuk berperilaku dan menyalurkan emosi yang menarik perhatian secara berlebihan.
Berdasarkan berbagai studi ilmiah mengenai gangguan kepribadian, seseorang dapat menderita Histronic Personality Disorder karena hal ini:
1. Jaringan saraf otak yang tidak berkembang dengan baik, yang disebabkan oleh trauma di usia dini. Gangguan ini diduga disebabkan oleh pengalaman masa kanak-kanak yang kurang perhatian
2. Faktor genetik (meskipun sangat jarang), atau
3. Tidak terbiasa menerima kritikan sejak kecil, sehingga otak tidak mampu mengembangkan respon terhadap stimuli yang ditimbulkan oleh kritik.
Orang yang memiliki gangguan kepribadian ini tentunya tidak sama dengan orang yang insecure, narsis, atau bahkan menderita depresi. Biasanya, penderita HPD memperlihatkan beberapa ciri berikut ini:
1. Merasa tidak nyaman ketika dirinya tidak menjadi pusat perhatian. Menunjukkan sikap egois dan kurang peduli terhadap orang lain.
2. Senantiasa mencari pengakuan, persetujuan, dan penegasan dari orang lain.
3. Bisa mengubah ekspresi emosi dengan cepat atau berpura-pura dengan tujuan untuk memberikan perhatian pada orang lain. Bertingkah dramatis seolah-olah sedang berakting di hadapan penonton, sering kali dengan ekspresi dan emosi yang berlebihan, bahkan di saat-saat yang tak heboh-heboh amat.
4. Konsistensi dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan penampilan yang mencolok agar menjadi pusat perhatian. Cenderung berpakaian atau berperilaku secara sensual dan provokatif di sekitar orang lain. Sangat peduli terhadap penampilan fisik.
5. Suka berbohong untuk mendapatkan perhatian orang lain. Gaya bicaranya seperti dibuat-buat dengan nada dan volume suara yang cukup nyaring supaya orang lain bisa menyadari saat dirinya sedang berbicara. Senang membesar-besarkan keadaan yang sebenarnya, nama lainnya drama. Itulah kenapa ada sebutan ‘Ratu/Raja Drama’.
6. Sensitif terhadap kritikan dan penolakan.
7. Mudah frustasi dan tidak mudah puas. Cepat marah dan stres. Sering menyalahkan orang lain atau situasi ketika merasa gagal atau membuat kesalahan. Cepat bosan dengan rutinitas dan keadaan. Sangat mudah dipengaruhi, dibujuk, dan dirayu oleh orang lain.
Menurut sebuah studi dari salah satu universitas di Kanada, membiarkan penderita Histrionic Personality Disorder ternyata berdampak jauh lebih buruk terhadap kesehatan mental mereka. Jadi, dalam menghadapi orang ‘caper’, sebaiknya Anda melakukan hal ini:
1. Kalem saja. Si caper ini gampang sekali ke-trigger oleh hal-hal yang bahkan dianggap remeh sekali pun. Seheboh apa pun dia, tetap jaga ke’kalem’an Anda.
2. Jaga jarak aman! Kalau si caper emang bener-bener tak mengerti lagi dengan pentingnya personal space, Anda lah yang harus tetap menjaga jarak dengan mereka, baik secara fisik maupun mental.
3. Langsung tegur jika suasana sudah mulai tidak nyaman.
4. Beri saran untuk meminta pertolongan profesional.
Comments
Post a Comment